KERAPATAN DAN BERAT JENIS
PRAKTIKUM FARMASI FISIK I
‘‘KERAPATAN DAN BERAT JENIS’’
Oleh
:
Nama : Aulia Irfaniafshah
NIM : 18123671A
Kelompok : J
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2012
I.
JUDUL
KERAPATAN DAN BERAT JENIS SUATU ZAT
II. TUJUAN
Menentukan kerapatan dan berat jenis suatu zat serta dapat
memahami aplikasinya.
III.
DASAR TEORI
Berat jenis adalah
perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air yang ditentukan
pada temperatur yang sama. Berat jenis (juga dikenal sebagai satuan berat)
adalah berat satuan per volume suatu benda. Dalam Sistem Satuan Internasional
(SI) dinyatakan dalam newton per meter kubik, N/m3.
Kerapatan
adalah massa persatuan volume pada temperature dan tekanan tertentu, dan dinyatakan
dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik (g/cm3 = g/ml) dan
dalam satuan SI kilogram per meter kubik (kg/m3)
Tidak seperti kerapatan, berat jenis
tidak mutlak. Hal ini tergantung pada nilai percepatan gravitasi, yang
bervariasi dengan lokasi. Pengaruh yang signifikan terhadap nilai berat jenis
adalah suhu material. Tekanan juga dapat mempengaruhi nilai, tergantung pada
modulus bulk material, tetapi umumnya, pada tekanan sedang, memiliki efek yang
kurang berarti dibandingkan dengan faktor lain.
Berat jenis dapat digunakan dalam
teknik mesin untuk menentukan berat struktur yang dirancang untuk membawa beban
tertentu, namun tetap utuh dan tetap dalam batas-batas tentang deformasi.
Metode
penentuan untuk cairan digunakan Metode Piknometer. Prinsip metode ini
didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan ruang, yang ditempati
cairan ini. Untuk ini dibutuhkan wadah untuk menimbang yang dinamakan
piknometer. Ketelitian metode piknometer akan bertambah hingga mencapai
keoptimuman tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Keoptimuman ini
terletak pada sekitar isi ruang 30 ml.
Bobot per milliliter suatu zat cair
adalah bobot dalam gram per ml zat cair pada suhu 20 derajat yang ditimbang
diudara. Bobot per ml zat cair dalam gram dihitung dengan membagi bobot zat
cair dalam gram yang mengisi piknometer dalam suhu 20 derajat. Dengan kapasitas
piknometer dalam ml, pada suhu 20 derajat. Kapasitas piknometer ditetapkan
dengan dasar bobot satu liter pada suhu 20 derajat adalah 997,18 gram, jika
ditimbang diudara. Untuk harga bobot per ml yang dinyatakan dalam farmakope,
penyimpangan kerapatan udara boleh diabaikan.
Ahli
farmasi seringkali mempergunakan besaran pengukuran ini apabila mengadakan
perubahan antara massa dan volume. Kerapatan adalah turunan besaran karena
menyangkut satuan massa dan volume. Batasannya adalah massa persatuan volume
pada temperatur dan tekanan tertentu, dan dinyatakan dalam cgs dalam gram per
sentimeter kubik (g/cm3).
Berbeda dengan kerapatan, berat jenis adalah bilangan murni tanpa dimensi; yang
dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Berat jenis
didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan
air, harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak
dengan cara lain yang khusus. Istilah berat jenis, dilihat dari definisinya,
sangat lemah; akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif.
Berat jenis untuk penggunaan praktis lebih sering didefinisikan sebagai
perbandingan massa suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada
suhu atau temperatur lain yang tertentu.
IV.
ALAT
- Neraca elektrik
- Piknometer
- Cutter
- Tissue
- Kalkulator
V.
BAHAN
1.
Aquades
2.
Aseton
3.
Gotri
4.
Parafin padat atau lilin
VI.
CARA KERJA
1. Menentukan volume piknometer (Vp)
pada suhu ruangan (25˚ C)
a. Menimbang dengan teliti piknometer
kosong dalam keadaan bersih dan kosong dengan neraca elektrik.
b.
Mengisi
piknometer dengan aquades sampai penuh lalu ditutup.
c.
Mengusap
air yang menempel dengan menggunakan tissue lalu menimbang piknometer dengan
neraca elektrik.
d.
Melihat
tabel untuk mengetahui berapa kerapatan aquadest pada suhu percobaan.
e.
Menghitung
:
· Berat piknometer + aquades : A gram
· Berat piknometer kosong :
B gram _
· Berat aquadest : C
gram
Kerapatan aquadest pada suhu percobaan (lihat
tabel) : ρ aquades
· Volume piknometer =
= . . . ml
2.
Menentukan kerapatan dan berat jenis aseton
a.
Mengisi
piknometer dengan aseton sampai penuh lalu menutupnya.
b.
Mengusap
aseton yang menempel dengan menggunakan tissue lalu menimbang piknometer dengan
neraca elektrik.
c.
Menghitung
:
· Berat piknometer + aseton :
D gram
· Berat piknometer kosong : B gram _
· Berat aseton : E gram
· Kerapatan aseton (ρ Aseton) =
=
. . . gr/ml
· Berat jenis Aseton (d Aseton) =
=
. . .
3.
Menentukan kerapatan dan berat jenis gotri
a.
Menimbang
gotri dengan neraca elektrik secara teliti.
b.
Mengisi
piknometer dengan aquades sampai penuh.
c.
Memasukkan
gotri ke piknometer lalu menutupnya.
d.
Mengusap
aquades yang menempel dengan menggunakan tissue lalu menimbang piknometer
dengan neraca elektrik.
e.
Menghitung
:
· Berat piknometer + aquades + gotri : Ygram
· Berat gotri : Xgram _
· Berat piknometer + aquades :Zgram
· Berat aquades =
Z gram – B gram
=
W gram
· Berat aquades yang tumpah = C gram – W gram
= Q gram
· Volume aquades yang tumpah = volume gotri
· Volume aquades yang tumpah
=
= . . . ml
· Volume gotri = . . . ml
· Kerapatan gotri (ρ Gotri) =
= . . . gr/ml
· Berat jenis Gotri (d Gotri) =
= . . .
4.
Menentukan kerapatan dan berat jenis parafin
a.
Melapisi
gotri dengan parafin secukupnya.
b.
Menimbang
gotri yang sudah dilapisi parafin dengan neraca elektrik secara teliti.
c.
Mengisi
piknometer dengan aquades sampai penuh.
d.
Memasukkan
gotri yang dilapisi parafin ke piknometer lalu menutupnya.
e.
Mengusap
aquades yang menempel dengan menggunakan tissue lalu menimbang piknometer
dengan neraca elektrik.
f.
Menghitung
:
· Berat piknometer + aquades + gotri +
parafin : E gram
· Berat parafin + gotri : F
gram _
· Berat piknometer + aquades : P gram
· Berat aquades = P gram – B
gram
=
M gram
· Berat aquades yang tumpah =
C gram – M gram
= N gram
· Volume gotri + parafin =
= . . . ml
· Volume parafin = Vgotri + parafin - Vgotri
=
. . . ml
· Berat parafin = Berat gotri
+ parafin - Berat gotri
= . . .
gram
· Kerapatan paraffin (ρ Parafin) =
=
. . . gr/ml
· Berat jenis paraffin (d Parafin) =
= . . .
VII.
HASIL PRAKTIKUM
*Kerapatan aquades (ρ Aquades ) pada suhu ruangan 25˚ C (lihat tabel) =
0,99708 gr/ml
1. Mencari volume piknometer (Vp)
Berat
piknometer + aquades =
68,51 gram
Berat
piknometer =
18,75 gram _
Berat
aquades =
49,76 gram
Volume piknometer (Vp) =
=
= 49,905
ml
2. Mencari kerapatan dan berat jenis
Aseton
Berat piknometer + aseton =
57,99 gram
Berat piknometer kosong = 18,75 gram _
Berat aseton = 39,24 gram
Kerapatan aseton (ρ Aseton) =
=
= 0,786 gr/ml
Berat jenis Aseton (d Aseton) =
=
=
0,788
3. Mencari kerapatan dan berat jenis
gotri
Berat piknometer + aquades + gotri = 68,8 gram
Berat gotri =
0,45 gram _
Berat piknometer + aquades =68,35gram
Berat aquades =
68,35 gram – 18,75 gram
=
49,6 gram
Berat aquades yang tumpah = 49,76 gram – 49,6 gram
= 0,16 gram
Volume aquades yang tumpah = volume gotri
Volume
aquades yang tumpah =
=
= 0,16 ml
Volume gotri = 0,16 ml
Kerapatan gotri (ρ Gotri) =
=
= 2,8125 gr/ml
Berat jenis Gotri (d Gotri) =
=
= 2,8125
4. Mencari kerapatan dan berat jenis
parafin
Berat piknometer + aquades + gotri + parafin =68,83gram
Berat parafin + gotri = 0,68gram _
Berat piknometer + aquades = 68,15 gram
Berat aquades =
68,15 gram – 18,75 gram
=
49,4 gram
Berat aquades yang tumpah = 49,76 gram – 49,4 gram
= 0,36 gram
Berat parafin = Berat gotri
+ parafin – Berat gotri
= 0,68 gram – 0,45 gram
=
0,23 gram
Volume gotri
+ parafin =
=
= 0,68 ml
Volume
parafin = Vgotri + parafin - Vgotri
= 0,68 ml – 0,16 ml
= 0,52 ml
Berat parafin =
Berat gotri + parafin - Berat
gotri
= 0,68
gram – 0,45 gram
= 0,23
gram
Kerapatan
paraffin (ρ Parafin) =
=
= 0,44 gr/ml
Berat jenis paraffin (d Parafin) =
=
=
0,44
VIII.
PEMBAHASAN
Kerapatan suatu zat
adalah perbandingan antara berat zat dibanding dengan volume zat pada suhu
tertentu (biasanya pada suhu 25º C. Berat jenis didefenisikan sebagai
perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan air. Harga kedua zat itu
ditentukan pada temperatur yang sama (contoh pada suhu 25˚ C), jika dengan
tidak cara lain yang khusus.
Dalam bidang farmasi
kerapatan dan berat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai salah satu
metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula
untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk
cairan, serta dapat pula diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat. alat
yang digunakan dalam percobaan ini yaitu piknometer. Piknometer digunakan untuk
mencari berat jenis dan hidrometer digunakan untuk mencari kerapatan.
Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan kapasitas
antara 10ml-50ml..
Untuk melakukan
percobaan penetapan berat jenis, piknometer dibersihkan dengan menggunakan
aquades. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari permbersihan,
karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang
dibersihkan, sehinggga dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong,
yang akhirnya juga mempengaruhi nilai berat sampel.
Piknometer kemudian
dikeringkan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan piknometer
pada berat sesungguhnya. Akhirnya piknometer ditimbang pada neraca elektrik
dalam keadaan kosong. Setelah ditimbang kosong, piknometer lalu diisikan dengan
sampel mulai dengan aquadest, sebagai pembanding nantinya dengan sampel yang lain
seperti aseton, gotri dan parafin. Pengisiannya harus melalui bagian dinding
dalam dari piknometer untuk mengelakkan terjadinya gelembung udara. Proses
pemindahan piknometer harus dengan menggunakan tissue. Akhirnya piknometer yang
berisi sampel ditimbang.
Adapun keuntungan
dari penentuan berat jenis dengan menggunakan piknometer adalah mudah dalam
pengerjaan. Sedangkan kerugiannya yaitu berkaitan dengan ketelitian dalam
penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka hasil yang diperoleh
tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan literatur. Disamping itu penentuan
berat suatu zat dengan menggunakan piknometer memerlukan waktu yang cukup lama.
IX.
KESIMPULAN
Setelah melaksanakan praktikum ini didapat
bahwa :
1.
Volume piknometer (Vp) pada suhu ruangan (25˚ C) = 49,905 ml
2. Kerapatan aseton (ρ Aseton) = 0,786
gr/ml
Berat
jenis aseton (d Aseton) = 0,788
3. Kerapatan gotri (ρ Gotri) = 2,8125
gr/ml
Berat
jenis gotri (d Gotri) = 2,8125
4. Kerapatan parafin (ρ Parafin) =0,44
gr/ml
Berat
jenis parafin (d Parafin) = 0,44
X.
DAFTAR PUSTAKA
- Dzakwan, Muhammad. 2011. Petunjuk praktikum farmasi fisik I . Universitas Setia Budi , 1-3
- Martin A. N ,Suargick , J. , dan cammarata , J. 1990 . Farmasi Fisika: Dasar-dasar farmasi fisika dalam ilmu farmasetika, diterjemahkan oleh Yoshita , edisi III , jilid I , penerbit UI ,Jakarta , 8
- Situs website :
- http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2286108-pengertian-berat-jenis/#ixzz28fXuRQxM
- Situs website :
·
http://anzzz27.wordpress.com/2011/04/20/laporan-praktikum-farmasi-fisika-kerapatan-dan-berat-jenis/
·
Anonim. 1979.
Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hal 767.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar